Seperti biasa, Jepang memang selalu melahirkan hal-hal aneh nan unik yang bisa menjadi magnet bagi masyarakat di seluruh dunia. Ya, mereka memang selalu bisa membuat suatu hal yang bisa bikin orang penasaran. Dan, baru beberapa hari lalu, lagi-lagi masyarakat global dikejutkan oleh sebuah acara di Jepang. Mereka mendapati masyarakat Jepang yang asyik memakan es krim berbentuk alat vital cowok.

Yang jadi menarik bukan hanya karena festival kesuburan ini merupakan tradisi masyarakat Jepang yang memiliki nilai budaya yang tinggi, tapi juga karena semua hal yang dijual di acara tersebut berbentuk penis. Ini jugalah yang menjadi daya pikat untuk masyarakat. Sebenarnya itu festival apa sih, kok ramai sekali. Kalau di Indonesia bikin acara serupa, bagaimana ya? Biar nggak makin penasaran, berikut ulasan!

Festival Shinto Kanamara sudah diselenggarakan sejak ribuan tahun lalu. Berdasarkan kisah tentang iblis dan seorang gadis cantik


Ya, festival tahunan ini sudah diadakan sejak berabad lalu, tepatnya pada tahun 1600-an. Berawal dari kisah yang mungkin juga mitos tentang sesosok iblis bertaring tajam yang ‘jatuh hati’ pada gadis muda nan cantik. Singkat cerita, si iblis ini terpesona dan berhasrat untuk memilikinya. Tapi, karena perbedaan wujud, mereka nggak bisa bersatu. Alhasil, si iblis masuk ke dalam alat vital sang gadis. Tujuannya untuk menjaga sang gadis dari para cowok yang juga tertarik padanya. Si iblis ini selalu mengebiri cowok-cowok yang pengen berhubungan dengan sang gadis.

Nah, lambat laun sang gadis menyadari ada yang nggak beres dengan dirinya. Dia meminta pertolongan ke semua orang, tapi nggak ada yang bisa ‘menyembuhkannya’. Akhirnya, seorang pandai besi menolongnya dengan cara membuat penis yang terbuat dari besi untuk menipu si iblis. Singkat cerita, penis besi ini berhasil mengeluarkannya dari tubuh sang gadis. Nah, sejak saat itulah setiap minggu pertama April selalu ditandai dengan Shinto Kanamara Matsuri.

Berangkat dari kisah itulah, festival ini diadakan dengan tujuan untuk menghormati kesuburan dan penggalangan dana untuk masalah HIV


Nah, atas dasar sejarah itulah, festival ini tercipta dengan maksud untuk memeringati kesuburan sebab masyarakat Jepang merupakan negara di Asia yang memiliki tingkat kelahiran terendah, mencegah penyakit menular, hingga pengumpulan dana untuk penelitian HIV.

Seiring berkembangnya zaman, festival ini pun mengalami perluasan makna. Kalau pada zaman dulu, festival ini hanya menghadirkan sebuah penis raksasa (mikoshi) berwarna pink yang diarak keliling kota melintasi jalan Kawasaki dengan ritual beserta doa kepada dewa, sekarang bukan cuma mikoshi aja yang ada. Melainkan acara ini juga diramaikan oleh banyaknya pedagang kaki lima yang menjual berbagai dagangan bertema penis. Dari makanan ringan hingga souvenir. Dan inilah yang menjadi daya tarik para turis mancanegara datang ke Jepang di setiap bulan April. Masalah berdoa, entahlah. Para turis ini hanya tertarik dengan konsep Festival Shinto Kanamara.

Bukan Jepang namanya kalau nggak punya beragam hal unik. Selain Shinto Kanamara Matsuri, ada juga Honen Matsuri yang nggak jauh beda


Sebelum Shinto Kanamara, bulan Maret ini, Jepang juga menyelenggarakan festival serupa. Honen Matsuri atau Festival Kesuburan, yang memiliki konsep dan tujuannya yang sama. 


Secara harfiah, Honen berarti sejahtera dan matsuri berarti festival. Ya, festival ini juga bertujuan sebagai wujud syukur masyarakat atas kesuburan yang mereka dapatkan. Sama seperti Shinto Kanamara. Cuma bedanya, Festival Honen diadakan setiap tanggal 15 Maret dan memiliki sebuah patung penis berwarna coklat kayu. Serta diramaikan juga oleh jajanan dan souvenir berbentuk alat vital cowok.

Lalu pertanyaannya, kalau Indonesia mengadopsi acara semacam ini, bagaimana tanggapan masyarakat, ya? Meski tujuannya baik loh


Jelas, kedua festival unik dan bersejarah tersebut selalu ramai dikunjungi, mengingat acara hanya diadakan satu tahun sekali. Tentu orang nggak akan menyianyiakan kesempatan itu. Karena sebagian besar pelancong yang datang hanya tertarik dengan konsep acara dan pernah-pernik yang menghiasi acara yang harusnya khidmat itu. 



Nah, kalau seandainya, Indonesia juga mengadakan acara serupa dengan alat vital sebagai penghiasnya, apa jadinya ya? Jelas, festival seperti ini tak akan mungkin kita temui di Indonesia. Selain sangat bertentangan dengan nilai “malu” pada masyarakat kita, banyak orang yang masih sangat menganggap hal-hal mengenai seksual sebagai sebuah hal yang sangat tabu dan tak boleh dibicarakan.

Sepertinya memang hanya Jepang yang bisa membuat tradisi dan kebudayaan tetap berjalan seiring dengan berkembangnya zaman. Meski, esensi dari tradisi yang mereka lakukan agak sedikit berkurang karena orientasi masyarakat sudah mulai berubah. Masyarakat yang datang nggak cuma pengen melakukan doa dan ritual, tapi sebagian besar tertarik dengan jajanan dan souvenir yang terbilang cukup tabu bagi sebagian orang yang ada. Bagaimana dengan Indonesia?

TAMAN INI KHUSUS DI DATANGIN OLEH ORANG DEWASA SAJA! BAGAIMANA PENAMPAKAN TEMPAT INI? YUK SIMAK!

Halo teman SERBET..
Kalau kamu jalan-jalan ke Korea Selatan, jangan lupa mampir di Pulau Jeju atau 'Jeju Island' yaa. Apa yang ada dibenak kamu ketika mendengar 'Jeju Island' di Korea ini? Pulau dengan panorama yang sangat indah nan Romantis? Disana juga ada sebuah taman bermain 'Khusus orang dewasa' yang bernama "Jeju Love Land" yang katanya berisi Benda dan patung yang berbau dan bisa dibilang mesum.Tapi meskipun demikian, Jeju Love Land ini berhasil memikat ribuan bahkan jutaan orang dari seluruh dunia untuk datang dan mengunjungi Jeju Island ini.
Teman SERBET penasaran dengan Jeju Love Land ini? Ini mimin kasi foto-fotonya yaa...
Awas pada Mupeng loh!! hihihihih.........




4. Toilet Prianya



















Demikianlah beberapa penampakan dari Jeju Love Land, Korea Selatan. Gimana menurut teman SERBET tentang Jeju Love Land ini? Tertarik untuk mampir kesana? Ayuk share, biar banyak yang tau tentang Jeju Love Land ini... hihihi...

PRAMUGARI BERBIKINI DARI VIETJET AIR YANG SEDANG POPULER BIKIN GEMPAR PARA PENUMPANGNYA! YUK SIMAK!

Baru-baru ini maskapai VietJet Air membuat kegemparan di industri penerbangan. Maskapai milik Vietnam tersebut telah menarik perhatian publik karena mewajibkan pramugarinya berbikini dengan warna merah dan kuning sesuai warna perusahaan.
Pakai rok dan seragam slim fit aja para pramugari udah kelihatan cantik, gimana jadinya kalau pakai bikini? Maskapai milik Nguyễn Thị Phương Thảo, milyader terkaya di negara komunis itu emang beberapa tahun belakangan ini sering hebohkan media, bukan soal buruknya pelayanannya yang diberikan, tapi karena pramugarinya yang hot.


Bukan setelan rok seragam, sosok ramping pramugari di VietJet berbalutkan bikini seksi selama penerbangan berlangsung. Disertai sedikit goyangan, para pramugari memperagakan petunjuk keselamatan selama penerbangan dan membagikan mainan untuk anak-anak. Tak heran kalau para penumpang langsung mengeluarkan smartphone untuk mengabadikan 'pengalaman unik' mereka di udara. 
Pramugari berbikini ini tidak ada di semua penerbangan, mereka hanya sebagai bonus pada rute tertentu, seperti penerbangan dari kota Ho Chi Minh ke kota pesisir Nha Trang

Berkat strategi gila inilah VietJet Air kini disebut sebagai satu-satunya penerbangan swasta yang meraup keuntungan dalam jumlah yang sangat besar. 


Meskipun maskapai berhasil menyenangkan penumpang, namun otoritas penerbangan Vietnam tidak tertarik. Foto yang diunggah para penumpang pun beredar di internet, Civil Aviation Administration of Vietnam (CAAV) akhirnya menjatuhkan denda sebesar 1000 dolar atau setara dengan Rp 13,1 juta karena telah mengadakan pertunjukan perempuan seksi di pesawat.

Menurut Nguyen Thi Phuong Thao, otak di balik layanan unik VietJet, pramugari berbikini pada penerbangan dimaksudkan untuk merepresentasikan pemberdayaan wanita di tengah-tengah budaya konservatif Vietnam.

"Anda memiliki hak untuk memakai apa pun yang Anda suka, baik bikini atau ao dai tradisional," katanya kepada Bloomberg Pursuits. "Kami tidak keberatan orang mengasosiasikan maskapai dengan image bikini," tambahnya. "Jika itu membuat orang-orang bahagia, maka kami ikut senang."

Tentu saja, image seksi VietJet memang berdampak positif dari segi pendapatan. Pertumbuhan penerbangan ini hampir melampaui Vietnam Airlines, maskapai penerbangan terbesar di Vietnam saat ini.

Sebelum mewajibkan memakai bikini, awalnya pramugari di VietJet Air hanya mengenakan baju khusus dan baju tradisional Vietnam Ao Dai.

Entah kenapa Nguyen Thi Phuong Thao, pemiliki VietJet Air memutuskan bawahannya mengenakan bikini, gara-gara keputusannya inilah maskapainya sempat terkena denda sebesar Rp 13 juta rupiah. Namun, kebijakan tak selalu merugikan, malah mengantarkan perusahaannya meraup untung sebanyak Rp 1,3 triliun rupiah! Dan go public tiga bulan kemudian.Secara keseluruhan, VietJet Air menyedot kurang lebih sebesar 30% pangsa pasar di Vietnam dan menggeser maskapai penerbangan milik negara, Vietnam Airlines.

Kategori