Meski Kalah, Tontowi/Liliyana Berharap Bisa Pertahankan Performa


Kekalahan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di babak semifinal Denmark Open Super Series Premier 2017 memang tak disangka-sangka. Apalagi keduanya unggul 1-0 atas Tan Chung Man/Tse Ying Suet, pasangan asal Hong Kong yang menjadi lawan mereka.
Tontowi/Liliyana mengaku tak dapat keluar dari ritme permainan yang diterapkan lawan sehingga permainan mereka tak dapat berkembang. Namun pasangan Juara Dunia 2013 dan 2017 ini mengaku bersyukur atas capaian semifinal di Denmark Open Super Series Premier 2017.
Tahun lalu di kejuaraan yang sama, Tontowi/Liliyana terhenti di babak kedua dari Wang Yilyu/Huang Dongping (Tiongkok), dengan skor 18-21, 21-19, 17-21.
“Kami bersyukur dengan hasil semifinal ini. Walaupun sebetulnya melawan wakil Hong Kong ada peluang. Apalagi kalau ke final ketemunya Zheng Siwei/Chen Qingchen (Tiongkok), di mana pada pertemuan terakhir kami unggul,” ungkap Liliyana.
“Tidak ada pressure buat kami menyandang peraih medali emas olimpiade. Soal cedera saya, memang ada pengaruhnya, jadi tidak bisa 100 persen. Namun ini bukan alasan utama kekalahan kami, tetapi memang dari segi permainan saja. Mudah-mudahan kami bisa mempertahankan performa kami, minimal semifinal tiap turnamen, jangan sampai kurang dari semifinal,” jelasnya.
“Namanya pertandingan, tentu ada yang menang dan ada yang kalah, yang penting kami sudah berusaha yang terbaik. Kan nggak harus kami terus yang juara,” pungkas Liliyana.
Usai mewujudkan impian mereka menjadi peraih medali emas ganda campuran di Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Tontowi/Liliyana tak lantas menurun. Bahkan cedera lutut yang sempat menyerang Liliyana tak dapat menghentikan tekad keduanya untuk tetap dapat bersaing di panggung bulutangkis dunia.
Mereka terus mencetak prestasi dengan merebut gelar berturut-turut di China Open Super Series Premier 2016 dan Hong Kong Open Super Series 2016. Tontowi/Liliyana juga berhasil menuntaskan rasa penasaran mereka untuk menjadi jawara di ajang paling bergengsi di kandang sendiri yaitu BCA Indonesia Open Super Series Premier 2017.
Tak hanya itu, Tontowi/Liliyana kembali membuktikan eksistensi mereka sebagai salah satu ganda campuran yang ditakuti lawan-lawannya dengan menyabet gelar Juara Dunia 2017. Pada tahun 2013, keduanya juga meraih gelar juara dunia.


EmoticonEmoticon